Showing posts with label Gunadarma. Show all posts
Showing posts with label Gunadarma. Show all posts

Friday, 27 October 2017

, , ,

Legalitas Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas (PT)

Image result for perusahaan

Pengertian Perseroan terbatas (PT) menurut definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian perseroan terbatas adalah persekutuan dari beberapa orang untuk menyelenggarakan suatu usaha yang modalnya berasal dari saham-saham yang dimiliki oleh para anggota. Setiap anggota bergantung pada besar kecilnya saham yang dimiliki atau modal yang disector, begitu juga besar kecilnya resiko yang harus ditanggung.

Berdasarkan besar kecilnya anggota, PT digolongkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut

  1. PT tertutup
    PT tertutup adalah PT yang anggota-anggotanya terbatas pada orang-orang atau kelompok tertentu yang sudah bisa diterima berdasarkan anggaran rumah tangga PT. 
  2. PT terbuka
    PT terbuka adalah PT yang keanggotaannya bersifat umum sehingga pemegang sahamnya dapat untuk umum. Jenis saham pada PT ini dapat diperjualbelikan karena jenis sahamnya pembawa. Saham pembawa adalah saham yang tidak tercantum nama pemegangnya. 
  3. PT perseorangan
    PT perseorangan adalah PT yang pemiliknya hanya seorang dan sahamnya hanya dimiliki seorang. Pemegang saham mempunyai kekuasaan penuh atas perusahaan yang dijalankan. 
  4. PT. Kosong
    PT kosong adalah PT yang sudah tidak mempunyai anggota atau pemegang saham karena kekayaan PT telah habis dan tinggal akta pendiriannya saja.   
Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas (PT)
Saat ini di dalam membuat PT pemerintah semakin mempermudah di dalam melakukan pendirian Perseroan Terbatas ini. Mengenai Prosedur dan cara pendirian PT berikut akan kami jelaskan.

  1. Persiapan Modal untuk mendirikan PT
    Menurut Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), mengenai Modal dasar PT adalah sebesar Rp 50 Juta dengan setoran minimal 25% sebagai modal untuk PT tersebut. Persyaratan yang tertulis di Undang-undang ini terkadang menjadi kendala atau masalah bagi pengusaha yang ingin mendirikan PT. Beberapa di antara mereka ingin mendirikan PT namun memiliki Modal yang pas-pasan, padahal mereka sudah sadar akan pentingnya mendirikan PT yang merupakan badan Hukum.

    Kemudian akhirnya Pemerintah mempermudah kita semua, Pemerintah mengeluarkan Aturan baru bahwa besarnya modal dasar pendirian PT tergantung kesepakatan dari pendirinya. Hal ini juga telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2016 tentang Perubahan Modal dasar PT. Walaupun begitu persyaratan modal ini hanya berlaku untuk para UMKM saja.
  2. Menentukan Domisili Usaha
    Setelah Modal sudah kita tentukan, saatnya kita menentukan Domisili usaha kita. hal ini untuk kita mendapatkan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP). Namun beberapa dari pengusaha juga terbentur dengan keadaan dana yang belum cukup untuk menyewa ruang kantor. Karena terdapat Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Padahal SKDP ini sangat penting untuk mendapatkan NPWP, TDP, SIUP, atau Izin usaha lainnya.

    Oleh karena itu solusi yang bisa di ambil adalah menggunakan Virtual Office. Virtual Office merupakan opsi yang lebih hemat untuk usaha yang ingin berdomisili di Jakarta. Memang berbeda Persyaratan Domisili di tiap daerah. Jika anda berada di Tangerang dan Bogor, anda bisa menggunakan Rumah sebagai domisili Usaha anda sampai batasan tertentu. Sedangkan di Depok anda harus menggunakan bangunan dan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bukan rumah tinggal. Tak jarang ada yang diminta Undang-Undang Gangguan (HO) sebagai persyaratan tambahan
  3. Menentukan Bidang Usaha sesuai KBLI
    KBLI ini kepanjangan dari Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Ini merupakan seperti adanya Klasifikasi di dalam menentukan Jenis Usaha yang nanti digunakan untuk melihat kode bidang usaha. Dan nanti Kode Bidang usaha ini akan dimuat di dalam SIUP dan juga TDP.

    Biasanya tiap Pemerintah daerah sudah mempermudah kita dalam hal ini. Pemerintah membuat Bentuk sederhana dari Kode KBLI ini untuk dijadikan rujukan dalam mengurus izin usaha di daerah berangkutan.
  4. Membuat BPJS Ketenagakerjaan untuk PT
    Di dalam mengurus BPJS Ketenagakerjaan kita bisa melakukannya dengan Online. Hal ini tentunya bisa lebih menghemat waktu dan lebih cepat dibanding kita harus mengurusnya secara Offline. BPJS Ketenagakerjaan ini akan menjadi salah satu persyaratan di dalam mengurus Surat Izin lainnya, Seperti SKDP.
  5. Membuat NPWP Direktur dan NPWP Perusahaan.
    Untuk membuat PT kita juga harus lah mengurus NPWP, baik untuk direktur ataupun perusahaan. NPWP yang dimiliki Direktur PT haruslah sudah dalam format terbaru, tahun 2015, yaitu adanya NIK KTP direktur yang bersangkutan di Kartu NPWP Pribadinya. Begitu juga terdapat alamat yang tertera di NPW pribadi tersebut. Selain itu juga Direktur PT yang bersangkutan sebaiknya tidak memiliki tunggakan pajak
  6. Pembuatan SIUP dan TDP
    Untuk membuat kedua surat izin ini, sekarang sudah semakin dipermudah. Saat ini kita bisa ajukan pembuatan SIUP dan TDP secara Online. Dengan hanya sekali login dan mengisi Formulir Online anda bisa mendapatkan SIUP dan TDP ini sekaligus.

Kelebihan atau kebaikan bentuk Perseroan Terbatas
  1. Hukum yang terjamin yang menimbulkan dampak positif yakni kelangsungan perusahaan
  2. Memudahkan kita dalam memindahkan hak milik dengan menjual saham dari perusahaan tersebut dengan orang lain. 
  3. Dalam memperoleh tambahan modal dapat dikatakan mudah dalam memperluas volume usaha
  4. Memudahkan kita dalam mengganti pekerja dalam perusahaan dengan memecatnya, karna dibutuhkan manajemer dan pekerja dalam mengelola perusahaan.
  5. Menghilangkan pikiran tentang membayar hutang, artinya jika anda memiliki saham dalam perusahaan tersebut, anda hanya bertanggung jawab atau membayar tersebut sesuai dengan modal yang disetorkan. Tidak lebih
Kelemahan atau kekurangan bentuk Perseroan Terbatas
  1. Pembentukan PT membutuhkan biaya yang relatif tinggi
  2. PT tak dapat atau kurang dalam menjaga rahasia perusahaan, karna segala aktivitas harus dilaporkan kepada pemilik saham. terutama yang menyangkut tentang laba perusahaan
  3. Pembentukan PT sangat sulit dikarenakan banyak yang harus kita lakukan seperti halnya kelengkapan administrasi perusahaan, aktre notaris, dan ijin dalam usaha yang digeluti
  4. Banyaknya pajak yang harus dibayar mulai dari pajak perusahaan sampai kepada pajak untuk pemegang saham yang dikenal dengan pajak pendapan. 
Sumber :
http://www.artikelsiana.com/2014/11/definisi-pengertian-perseroan-terabatas-pt.html
http://easybiz.id/prosedur-dan-syarat-pendirian-pt-terbaru-yang-wajib-anda-ketahui/
http://www.hukumcorner.com/prosedur-cara-dan-syarat-mendirikan-perseroan-terbatas-pt/
Publisher: Unknown - 09:17

Wednesday, 5 July 2017

, , ,

Implementasi Construtive Solid Geometry (CSG)



Skenario 1:  Buat 2 objek yang sama namun posisi, warna, orientasi berbeda. Lakukan proses :   - Union   - Intersection   - Minus

Objek 1 :

Objek 2 :

Terdapat 2 objek berbentuk bola dengan warna yg berbeda pada layer yang berbeda. Untuk melakukan proses CSG maka letakkan kedua objek tersebut pada layer yang sama.


Union (+)

Untuk mulai melakukan proses operasi boolean csg, pertama klik kanan salah satu objek. Pada operasi ini objek yang dipilih adalah bola yang berwarna hijau. Kemudian pada Modifiers Properties klik Add Modifier dan pilih Boolean.


Ubah Operation menjadi Union dan pada Object pilih objek kubus satunya sesuai nama dari objek tersebut. Klik Apply untuk menerapkan modifier.

Hasil dari operasi boolean Union adalah sebagai berikut :

Apabila objek kubus dengan nama Sphere.002 ditarik dari posisi awal maka tampilannya akan seperti gambar dibawah. Dapat dilihat bahwa kedua kubus tersebut bersatu membentuk satu objek.


Intersection (∩)
Pada operasi intersection, ubah Operation menjadi Intersect dan pilih Sphere.002 pada bagian Object. Klik Apply untuk menerapkan modifier.


Hasil dari operasi boolean Intersection adalah sebagai berikut :


Minus / Difference (-)
Untuk melakukan operasi Minus/ Difference, ubah Operation menjadi Difference dan Apply untuk menetapkan modifier.

Tampilan dibawah adalah ketika telah di-apply.

Geser Sphere berwarna pink untuk melihat hasilnya dengan cara menekan tombol G dan Y untuk mengeserkannya ke arah sumbu Y.



Skenario 2: Buat 2 objek yang berbeda namun posisi, warna, orientasi berbeda. Lakukan proses :   - Union   - Intersection   - Minus

Objek 1:

Objek 2:

Terdapat 2 objek yang berbeda dengan warna yg berbeda pula pada layer yang berbeda. Untuk melakukan proses CSG maka letakkan kedua objek tersebut pada layer yang sama.


Union
Sama seperti skenario diatas, modifier yang digunakan adalah Boolean. Tambahkan modifier ini pada objek Sphere. Ubah Operation menjadi Union dan Object menjadi Cylinder. Klik Apply untuk menerapkan modifier.

Hasil dari operasi boolean Union adalah sebagai berikut :

Apabila object sphere di geser ke arah sumbu X tampilannya menjadi seperti ini.

Terlihat bahwa kedua objek bergabung menjadi satu objek.


Intersection
Ubah Operation menjadi Intersect dan Object menjadi Sphere. Klik Apply untuk menerapkan modifier.


Hasil dari operasi boolean Intersect adalah sebagai berikut :


Ketika objek Sphere digeser, dapat dilihat perubahan bentuk Sphere menjadi seperti gambar dibawah.


Difference / Minus
Ubah Operation menjadi Difference dan Object menjadi Sphere. Klik Apply untuk menerapkan modifier.

Hasil dari operasi boolean Difference adalah sebagai berikut :

Dari gambar diatas tidak terlihat perubahan sebelum dan sesudah dilakukan operasi Difference namun ketika objek Sphere digeser terlihat bentuk Sphere yang terpotong mengikuti bentuk Cylinder.



Publisher: Unknown - 10:37

Friday, 17 June 2016

, ,

4ICU dalam Pemeringkatan Universitas

4 ICU atau  4 International Colleges & Universities merupakan suatu mesin pencari atau website yang menyediakan daftar pemeringkatan perguruan tinggi di seluruh dunia. Pada 4ICU terdapat 11.606 perguruan tinggi dan universitas terdaftar yang masuk kedalam pemeringkatan antar perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia yang dilakukan 4ICU berdasrakan kepopuleran website resmi perguruan tinggi pada 200 negara di dunia.



Hal yang dilakukan 4ICU dalam menilai Universitas
Peringkatan popularitas perguruan tinggi di dunia internet yang dilakukan oleh 4ICU menggunakan algoritma dari lima web metric berbeda Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, Majestic Seo Referring Domains, Majestic Seo Citation Flow, dan Majestic Seo Trust Flow. Pada Tahun 2015 ini tercatat 11.307 perguruan tinggi dari 200 negara yang dinilai 4ICU.

Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data metric adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan data metric dilakukan dalam hari yang sama untuk menghindari perubahan data yang tidak tentu serta memaksimalkan perbandingan data
2) Penggunaan filter untuk mengidentifikasi keberadaan data yang nilainya sangat jauh dari data lain yang ada (data outliers)
3) Review data dari Alexa Traffic Rank, untuk menyeleksi perguruan tinggi yang masih menggunakan subdomain sebagai halaman utama yang resmi
4)  Data webmetric kemudian dinormalisasikan pada skala 0-100 dengan mempertimbangkan perhitungan logaritma alami dari Google Page Rank dan Alexa Traffic Rank, serta hasil normalisasi dari data Majestic SEO
5) Nilai normalisasi dari ketiga data tersebut digabungkan dan kemudian dirata-rata untuk menghasilkan nilai akhir dan peringkat perguruan tinggi.

Berikut adalah daftar pemeringkatan perguruan tinggi dan universitas di Indonesia berdasarkan 4ICU

Daftar Pustaka
http://pemeringkatan.ub.ac.id/layanan/analisa-peringkat-internasional/4icu/
http://wap.unikom.ac.id/berita/id/63/Peringkat-Perguruan-Tinggi-Menurut-4ICU-tahun-2015.html
http://www.4icu.org/id/
Publisher: Unknown - 07:11
, ,

Webometric dalam Pemeringkatan Universitas

Webometric adalah salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia (World Class University) melalui Website universitas tersebut.

Webometrics melakukan pemeringkatan perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia berdasarakan kepopuleran website resmi dan banyaknya dampak karangan dan penelitian ilmiah suatu perguruan tinggi atau universitas bagi masyarakat umum.



Hal yang dilakukan WEBOMETRIC dalam menilai Universitas
Webometrics memiliki empat indikator penilaian yakni size atau ukuran keterjangkauan, yakni jumlah halaman web yang dapat dijangkau oleh empat mensin pencari seperti Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead.

Mulai Juli 2012, Kriteria penilaian yang digunakan oleh Webometrics kali ini berubah dari sebelumnya. Selama ini Webometrics menggunakan kriteria size, visibility, rich text, dan scholary, namun kali ini Webometrics menggunakan presence (20%), impact (50%), openness (15%), dan excellence (15%) sebagai kriteria penilaian.

Presence (20%) adalah Jumlah halaman web host dalam webdomain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian ini menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.

Untuk daftar 10 perguruan tinggi dan universitas terbaik berdasarkan webometrics yaitu dengan semakin kecil perolehan point yang diperoleh pada world lank lalu di filter berdasrakan negara Indonesia yaitu:


Daftar Pustaka
http://www.webometrics.info/en
http://www.webometrics.info/en/Asia/indonesia%20
http://www.webometrics.info/en/world
http://tescaindonesia.org/content/news/webometrics-prestigious-university-rating-agency/read
Publisher: Unknown - 06:34

Friday, 29 April 2016

, ,

Research Gate, Gudang Sosial para Akademisi

Siapapun juga mendengar Media Sosial, terngiang banyak sekali bentuk Media Sosial yang kita tau, seperti Facebooj, Twitter, Linkedin dan rata-rata Media Sosial yang kita kenal banyak sekali keuntungan dan keragamana yang kita dapat lihat pada sisi positif dan negatifnya. 

Tapi kenapa saya menyebut Research Gate adalah "Gudang Sosial'' nya para Akademisi? Karena di media sosial ini yang saya lihat pada Research Gate lebih prefer pada diskusi ilmiah, pencarian jurnal (dari researcher atau publisher langsung), juga bisa following dan mengirim pesan langsung ke mereka. 
Jadi saya introduce dulu, Research Gate Situs ini menyediakan pelbagai aplikasi web termasuk pencarian semantik (mencari seluruh abstrak) berbagi file, berbagi database publikasi, forum, diskusi metodologi, grup, dan berbagai aplikasi lainnya. Semenjak Mei 2008, ResearchGate telah digunakan oleh lebih dari 1,400,000ilmuwan dari 196 negara.berbagi file, berbagi database publikasi, forum, diskusi metodologi, grup, dan berbagai aplikasi lainnya. Semenjak Mei 2008, ResearchGate telah digunakan oleh lebih dari 1,400,000ilmuwan dari 196 negara.

Dengan adanya media sosial para civitas akademisi (Research Gate) memiliki beragam fitur dan kelebihanya diantarnya:
  • Mengakses dan mendiskusikan publikasiDengan adanya fitur ini para civitas akademik dapat saling mengakses penulisan/penelitian yang dipublikasikan oleh penulis/peneliti kepada masyakarat umum. Fitur ini dapat bermanfaat karena dapat saling bertukar ide-ide baru dan kolaborasi bersama antar peneliti/penulis.
  • Pertajam nilai diri untuk lingkungan kerjaMaksud dari fitur ini adalah dengan adanya publikasi penelitian yang kita tulis lalu dipublikasikan pada research gate dapat menjadikan nilai tambah pada diri kita mengenai pengalaman penulisan dan penelitian pada bidang yang bersangkutan untuk menignkatkan skill dan kemampuan diri sebagai nilai tambah di dunia kerja.
  • Statistik pada penelitianPada fitur ini bertujuan untuk melakukan pengamatan statistik pada penelitian atau penulisan yang telah kita buat dan publikasikan pada research gate, dengan adanya fitur ini kita dapat mengetahui apakah penelitian yang kita buat sangat relevan dan menjadi bahan diskusi oleh civitas akademisi lainya.
  • Bangun koneksi dengan kolegaSeperti pada media sosial umumnya research gate juga terdapat fasilitas yaitu bangun koneksi dengan apra kolegamu. Tujuanya adalah agar kita dapat menjalin komunikasi dengan para civitas akademisi lain yang diharapkan dapat saling berbagi ilmu dan berkolaborasi dalam membuat atau mengembangkan penelitian, penulisan.

Pada research gate terdapat 3 pilihan utama jika belum terdaftar sebagai anggota research gate yaitu:
  • Peneliti akademikPada akun ini ditujukan untuk para civitas akademik universitas, institusi ataupun peneliti perseorangan.
  • Peneliti koorporasiPada jenis akun ini ditujukan untuk para pengembang dan penggiat teknologi dan produk perusahaan.
  • MedicalJenis akun ini bertujuan untuk para peneliti medis baik ahli medis profesional, klinikal dsb.

Jadi Reseach Gate di Indonesia sendiri penggunanya terbilang sangat banyak, dan salah satunya Research Gate yang saya lihat dari salah satu dosen di kelas saya adalah sebagai berikut :
Bp Eri Prasetyo Wibowo
Beliau merupakan dosen Pengantar Web Science kelas 2IA01 /2014-2015. Beliau telah memiliki 30 publikasi pada research gate, dan selain sebagai Dosen Softskill pada mata kuliah ini, beliau juga memiliki skill dan expertise yang terbilang sangat menarik, seperti CMOS, VLSI, Microelectronics, Circuit Simulation dan Mentor Graphics. Salah satu contoh Research yang beliau miliki adalah Content Based Image Retrieval Using Local Color Histogram
Dari sekian banyak akademisi yang terdaftar dan mempublikasikan penelitian, menjadikan media sosial akademisi ini menjadi sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan referensi ilmu ataupun referensi penelitian untuk dikembangkan. Awal yang sangat baik bagi yang ingin mengexplore lebih jauh melalui Research dan ajang pencarian Link sangat menarik jika menggunakan Research Gate ini.
Publisher: Unknown - 09:12

Sunday, 27 March 2016

,

Pengertian dan Sejarah Web Science

Web Science merupakan penjabaran dari dua kata yang berbeda. Web adalah kumpulan halaman yang dapat menampilkan informasi berupa gambar, animasi, tulisan, suara maupun gabungan dari keseluruhannya yang bersifat statis atau dinamis yang dapat membentuk rangkaian yang saling terkait yang dihubungkan dengan banyak link. Science adalah ilmu pengetahuan yang didapat dan bisa menjadi pengetahuan bagi masyarakat untuk memberi informasi yang akurat. Jadi secara garis besar, Web science adalah ilmu pengetahuan untuk membuat dan memanipulasi web.
Web Science
Tujuan dari web science adalah  untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui source code dari web itu sendiri dan bagaimana kita dapat memanfaatkan web tersebut untuk melakukan hal yang positif.

Sejarah Singkat tentang Web :
Di awal tahun 1980 telah dikenal sebuah teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam bidang website. Pada tahun itu sangat membantu dalam komunikasi antar manusia di dunia karena dalam website tersebut user bisa melihat informasi yang ditampilkan oleh pemilik website. Informasi yang berupa tulisan dapat diakses dari seluruh dunia.

Website yang kita kenal sekarang ditemukan oleh Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee. Beliau bekerja di European Laboratory for Particle Physics (CERN). Sekitar bulan Maret 1989, “Tim” mengusulkan suatu protokol sistem distribusi di internet untuk pertukaran informasi di internet. Akhirnya situs web pertama diluncurkan pertama kali pada tanggal 6 Agustus 1991 dengan situs http://info.cern.ch/

Sejarah web juga berkaitan dengan sejarah perkembangan teknologi komputer. Karena pada awalnya tampilan web masih sangatlah sederhana, hanya menampilkan teks, lalu untuk hyperlink (link) pada saat itu masih menggunakan tampilan nomor yang menghubungkan antara satu halaman ke halaman lainnya.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa komputer pribadi, laptop, PDA ataupun telepon selular. Sebuah website dibuat didalam sebuah sistem komputer yang dikenal dengan server web, juga disebut HTTP Server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari pengguna. Apache adalah piranti lunak yang biasa digunakan dalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Information Services (IIS).

Web Science itu sendiri terdiri dari beberapa gabungan disiplin ilmu pengetahuan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Dari gambar diatas , terdapat banyak sekali macam-macam ilmu pengetahuan yang saling berkaitan dengan Web atau jaringan. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Web Engineering
2. Artificial Intelligence
3. Mathematics
4. Psychology
5. Biology
6. Ecology
7. Sociology
8. Socio Culture
9. Law
10. Economics
11. Media.

Cortana merupakan salah satu perwujudan dari Artificial Intelegence
Beberapa Aplikasi pada Web Science :
  • Mozilla
  • Mozilla Firefox (sebelumnya bernama Firebird dan Phoenix)
  • CometBird
  • Epiphany, browser default GNOME saat ini
  • Camino untuk Mac OS X (sebelumnya bernama Chimera)
  • K-Meleon untuk Windows
  • Kazehakase browser web GTK2 yang sangat ringan untuk GNU/Linux
  • Beonex Communicator
  • Browser Web IBM untuk OS/2
  • Aphrodite
  • Salamander
  • Skipstone
  • BackArrow (berbasis Skipstone)
Sumber :
http://si283.ilearning.me/2015/11/20/pengertian-sejarah-dan-perkembangan-web-science/
http://sergeantfai.blogspot.co.id/2011/02/apa-itu-web-science.html
Publisher: Unknown - 06:13

Thursday, 17 March 2016

, ,

Makalah Bahasa Indonesia

BAHASA INDONESIA 2
BERPIKIR INDUKTIF


Disusun oleh:
Kelompok 2 [2IA01]


A. A. GDE A. ADITYA PRATA 50414002
MUHAMMAT AMIR MUNAJAD 57414612
RENDYTIO ARIFIAN P 59414055
RIZKA FEBRILA SARI 59414588
SINGGIH AJI PRASETYO 5A414293



TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang akan membahas lebih jauh mengenai penalaran induktif dan lain-lainnya. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariyanto selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2 sekaligus pembimbing materi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Depok, 09 Maret 2016

Penyusun



DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................ii
Daftar isi ..........................................................................................................................iii
Bab I: Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................1
1.4. Manfaat Penulisan .........................................................................................................2
Bab II: Landasan Teori
2.1. Penalaran Induktif .........................................................................................................3
2.2. Generalisasi ..................................................................................................................3
2.3. Hipotesis & Teori .........................................................................................................4
2.4. Analogi .........................................................................................................................4
2.5. Hubungan Kausal ..........................................................................................................4
2.6. Induksi dalam Eksposisi .................................................................................................5
Bab III: Pembahasan .........................................................................................................6
Bab IV: Penutup ...............................................................................................................17
4.1. Kesimpulan ..................................................................................................................17
4.2. Saran ...........................................................................................................................17
Daftar Pusataka ...............................................................................................................18



BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Bahasa Indonsesia merupakan identitas Bangsa Indonesia, semua lapisan masyarakat Bangsa Indonesia wajib mempelajari Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dijadikan alat pemersatu Bangsa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia banyak komponen yang menjadikan proses berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam proses berbahasa Indonesia diperlukan penalaran. Penalaran muncul dari proses berkembangnya pemikiran manusia. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran yang dibutuhkan salah satunya adalah penalaran induktif.

  1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini, antara
lain:
  1. Apakah yang dimaksud dengan penalaran induktif?
  2. Apa jenis-jenis penalaran induktif?

  1. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui cara berpikir induktif dan jenis-jenisnya.


  1. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
  • Mahasiswa dapat memahami tentang cara berpikir induktif dan jenis-jenisnya.
  • Mahasiswa dapat mengaplikasikannya pada waktu yang tepat.


















BAB II
LANDASAN TEORI


  1. Penalaran Induktif
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena – fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai suatu corak berpikir yang ilmiah. Namun induksi sendiri tak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses berpikir yang kedua, yaitu deduksi.
Berpikir induktif merupakan suatu pemikiran yang bergerak dari premis spesifik ke konklusi umum atau generalisasi. Observasi dan pengalaman digunakan untuk mendukung generalisasi. Premisnya tidak menjadi dasar untuk kebenaran konklusi, tetapi memberikan sejumlah dukungan untuk konklusinya. Konklusi induktif jauh melampaui apa yang ada pada premisnya.

  1. Generalisasi
Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa "Lulusan sekolah A pintar-pintar." Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu.

  1. Hipotesis & Teori
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya.
Teori adalah hasil penalaran logik terhadap suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap, dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional diantara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tersebut; dan hasil penalaran tersebut dapat diterima khalayak sebagai suatu disiplin ilmu.

  1. Analogi
Analogi adalah suatu bentuk kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih objek yang berlainan, misalnya manusia dan semut, malaikat dan manusia. Kedua objek tersebut dicari persamaannya (bukan perbedaannya). Pengungkapan secara garis besar analogi dapat dibedakan atas:

  1. Hubungan Kausal
Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Misalnya, tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan kausal sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalan becek, ia kena kanker jantung dan meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal, terdapat tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab dan akibat-akibat.


  1. Induksi dalam Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.














BAB III
PEMBAHASAN


Setiap argumen induktif tidak dapat dikatakan sahih atau tidak sahih, tetapi lebih baik atau kurang baik, bergantung pada berapa tinggi derajat probabilitasnya (kebolehjadian) yang diberikan premis pada simpulannya. Semakin tinggi probabilitas simpulannya semakin baik argumen induktif yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya, dan simpulannya tidak mungkin mengandung kepastian mutlak. Konklusi induktif tidak akan pernah terbukti benar kecuali bila meneliti semua premis khususnya.
Pengertian fenomena – fenomena individual sebagai landasan penalaran induktif harus diartikan pertama – tama sebagai data – data maupun sebagai pernyataan – pernyataan (proposisi – proposisi). Proses Penalaran yang induktif dapat dibedakan lagi atas bermacam – macam variasi yang berturut – turut akan dikemukakakan dalam bagian – bagian berikut yaitu; generalisasi, hipotese & teori, analogi, hubungan kausal, induksi dalam metode eksposisi.

Contoh Generalisasi:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

Sahih atau tidak sahihnya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal yang berikut.
  1. Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan, makin sahih simpulan yang diperoleh.
  2. Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan simpulan yang sahih.
  3. Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.

Untuk membuat generalisasi harus memenuhi ketentuan berikut.
  1. Cukup Memadai
Artinya gejala-gejala khusus/sampel yang diamati sebagai dasar penarikan kesimpulan mencukupi jumlahnya. Apabila jumlahnya tidak memadai, maka generalisasi itu akan menjadi terlalu luas. Gejala yang diamati perlu dilihat jenisnya; apakah homogen atau heterogen. Sampel untuk gejala yang bersifat homogen tidak perlu terlalu banyak, misalnya untuk menguji produksi minyak goreng dalam suatu hari, cukup diteliti beberapa gram saja. Sebaliknya, semakin heterogen suatu populasi semakin banyak sampel yang perlu diteliti.
  1. Cukup Mewakili
Artinya sampel meliputi seluruh atau sebagian yang dikenai generalisasi atau sampelnya mewakili populasi, misalnya di suatu fakultas yang terdiri atas program studi, terdapat 16 kelas yang terdiri atas tingkat 1, 2, 3, 4. Sampel yang mewakili haruslah diambil dari keseluruhan kelas yang ada.
  1. Kekecualian
Jika kesimpulan umum terlalu banyak kekecualian, maka tidak dapat diambil generalisasi. Dalam hal ini, hindari kata-kata setiap, semua; gunakan kata cenderung, pada umumnya, rata-rata, pada mayoritas yang diteliti, dan sebagainya. Jika menggunakan bahasa kuantitatif langsung saja menyatakan prosentase data yang diteliti.
Berikut syarat-syarat generalisasi ilmiah yang lebih mementingkan keabsahan metode yang digunakan, yaitu:
  • Data dikumpulkan melalui observasi yang cermat, pencatatan dilakukan dengan tepat, teliti, menyeluruh dan terbuka terhadap pengujian lain.
  • Menggunakan instrument yang tepat untuk mengukur dan mendapatkan data.
  • Melaksanakan pengujian, perbandingan, dan klasifikasi data.
  • Pernyataan generalisasi jelas, sederhana, menyeluruh, padat dan sistematis.
  • Hasil observasi dirumuskan dengan mempertimbangkan variasi waktu, tempat, dan keadaan lainnya.
  • Dipublikasikan untuk dapat diuji, dikritik, dan dites.

Proses penarikan kesimpulan generalisasi disebut generalisasi juga, jadi generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Suatu generalisasi mencakup ciri-ciri umum yang menonjol, bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang pembuktian dengan fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus.

Contoh:
Gempa di Aceh 26 Desember 2004 yang berkekuatan 9 skala Rigter itu menimbulkan kurban jiwa yang terus berjatuhan hingga 31 Desember 2004 di Srilanka 28.508 orang, India 10.736 orang, Thailand 4.500 orang, dan di Aceh 79.940 dan cenderung bertambah. Selain itu, hingga 2 Januari 2005, sekalipun belum ada angka pasti, kurban menderita sakit berat dan cacat tubuh yang diakibatkan oleh gempa dan gelombang Tsunami yang sangat dahsyat itu di Aceh dapat diperkirakan cukup besar. Korban harta benda, termasuk rumah tinggal yang luluh lantak dengan tanah dan sebagian terbawa gelombang air laut tersebut diperkirakan mencapai belasan triliyun rupiah. Kurban gempa di Aceh ini merupakan yang terbesar di dunia.

Bagian yang dicetak miring merupakan kesimpulan generalisasi. Generalisasi itu didukung dengan detail awal yang disusun secara logis menujut generalisasi dan ungkapan pendukung.

Ungkapan generalisasi:
terbesar, ter… tidak pernah
paling besar, pada umumnya
semua, setiap secara keseluruhan,
Ungkapan pendukung:
cenderung, pada galibnya,
pada umumnya selalu,
sebagian besar, dukungan kuantitatif (angka)

Perlu diperhatikan bahwa bukti-bukti atau rincian penunjang harus relevan dengan generalisasi yang dikemukakan. Paragraf yang mencatumkan penunjang yang tidak relevan dipandang tidak logis.
Generalisasi yang mengemukakan fakta disebut generalisasi. Faktual atau opini. Generalisasi faktual lebih mudah diyakini oleh pembaca daripada generalisasi yang berupa pendapat atau penilaian. Fakta mudah dibuktikan, mudah diuji kebenarannya, sedangkan opini atau penilaian sulit dibuktikan atau diuji. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
  1. a. Kependudukan merupakan masalah pokok dunia
b. Baginya masalah itu terlalu remeh
    1. a. Guru adalah tenaga kependidikan
b. Sudah selayaknya guru di soroti masyarakat
Dengan segera kita dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan mengemukakan fakta sedangkan b mengemukakan penilaian/pendapat.
Generalisasi dapat berupa pokok pembicaraan, seperti geografi, sastra/seni, teknologi, bangsa, negara dan sebagainya. Dalam paragraf, generalisasi itu dapat diletakkan pada bagian awal atau akhir.
Selanjutnya, hipotesis merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab –sebab atau relasi antara fenomena – fenomena, sedangkan teori merupakan hipotese yang telah di uji dan yang dapat diterapkan pada fenomena – fenomena yang relevan atau sejenis.
Dengan demikian, walaupun hipotese merupakan cara yang baik untuk mempertalikan fakta –fakta tertentu, suatu waktu hipotese itu dapat ditolak karena fakta – fakta baru yang dijumpai bertentangan atau tidak lagi menunjang hipotese tadi. Sebab itu persoalan yang dihadapi adalah bagaimana merumuskan sebuah hipotese yang kuat. Untuk merumuskan sebuah hipotese yang baik perhatian beberapa ketentuan berikut:
  • Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada; semakin banyak evidensi yang digunakan, semakin kuat hipotese yang diajukan (ciri kuantitatif).
  • Bila tidak ada alasan – alasan lain, maka antara dia hipotese yang tidak mungkin diturunkan, lebih baik memilih hipotese yang sederhana daripada yang rumit. Bila menghadapi seorang mahasiswa yang tidak lulus ujian, apakah harus mengatakan bahwa ia tidak lulus karena tidak belajar dan tidak menguasai pelajarannya, atau karena para dosen menaruh sentiment terhadapnya sehingga member nilai yang menjatuhkannya?
  • Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia walaupun mungkin fakta – faktanya meyakinkan (prinsipkohorensi).
  • Hipotese juga harus menjelaskan fakta – fakta lain sejenis yang belum di selidiki.

Penarikan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Artinya, tidak dimulai dari teori yang bersifat umum, tetapi dimulai dari fakta atau data khusus berdasarkan pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris. Data atau fakta ini disusun, diolah, dikaji, untuk kemudian ditarik maknanya dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
Kini, banyak beredar motor-motor produksi Cina, Taiwan, dan Jepang. Dari ketiga produsen tersebut, manakah yang paling diminati masyarakat Jakarta? Untuk menjawabnya, ada beberapa kemungkinan yang dapat dihipotesiskan, yaitu:
  • Warga Jakarta lebih menyukai produk dari Cina daripada Jepang.
  • Warga Jakarta lebih menyukai produk dari Jepang daripada Taiwan.
  • Warga Jakarta lebih menyukai produk dari Taiwan daripada Cina.
Untuk mengkaji hipotesis yang paling tepat, tidak mungkin teori atau argumentasi teoritis yang dikaji karena hal ini memerlukan pengamatan langsung. Data hasil pengamatan ini lalu dihitung dan diuji untuk memperoleh kesimpulan umum mengenai motor-motor yang paling diminati warga Jakarta. Kesimpulan ini semata-mata hanya didasarkan pada hasil analisis data tanpa didukung oleh penalaran teoritis. Demikian pula, hipotesis-hipotesisnya tidak diturunkan dari teori.



Analogi sederhana
  • Mudah dipahami karena mencari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan fakta secara mendalam dan sudah lazim diketahui.
  • Mencari persamaan dua objek berdasarkan salah satu dari objek tersebut yang sudah diketahui
  • Contoh : Gadis itu bagaikan bunga mawar di kelas kami.

Analogi yang berupa kiasan
  • Sulit dipahami karena bersifat subjektif dan berdasarkan situasi pembicaraan yang sedang berlangsung.
  • Mencari persamaan dengan menggunakan ungkapan atau kiasan.
  • Contoh : Daya pikir mahasiswa itu tajam. Kata tajam tidak dapat diukur secara objektif (empirik).

Analogi deklaratif
  • Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya dengan objek yang sudah dikenal.
  • Tidak menghasilkan kesimpulan.
  • Tidak memberikan pengetahuan baru.
  • Kata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif : ialah, bagaikan, laksana, seperti, bagai.
  • Se... (kata keadaan, misalnya “seindah”).
  • Contoh:
Ia berdiri di depanku dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan Batara Kala yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan pistol dari tangan tangan kirinya di meja, seperti siap tembak musuh, ia memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali. Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hadir terdiam dan mengurut seperti bekicot disiram garam.

Analogi Induktif
  • Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru, berdasarkan persamaan ciri utama (esensial) dengan objek yang sudah dikenal.
  • Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan generalisasi), seperti: pengetahuan baru, tindakan baru, atau pengetahuan baru berdasarkan ciri dasar (utama) atas objek lama terhadap fakta baru.
  • Kesimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek lain, berdasarkan persamaan ciri.
  • Proses menggunakan kesamaan sifat objek pertama yang sudah dikenal ciri-cirinya untuk menerangkan ciri-ciri objek kedua, dan menyimpulkannya secara indukktif.
  • Kata-kata yang sering digunakan: maka,dengan demikian, dengan begitu.
  • Contoh:
Pada pertengahan Juli 1981, saya pergi ke kampus London University untuk mengikuti kuliah pagi. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti kuliah tersebut maka saya dapat berjalan santai sambil menikmati musim panas yang masih terasa sejuk.Di depan kampus, tiba-tiba saya mendengar “Halo Indonesia.” Saya menengok ke arah suara, sambil bertanya “How do you know?”, mereka bertiga menjawab dalam bahasa Indonesia, “Mudah saja. Walaupun Anda tampak seperti orang Philipine, jalan Anda persis orang Indonesia, santai!” dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan saya. Walaupun tidaksecepat orang Inggris atau Eropa pada umumnya, saya harus membiasakan berjalan seperti mereka. Mereka benar. Orang berjalan santai berisiko dicopet, dipalak, atau sejenisnya oleh orang yang akan memanfaatkan kelengahan orang lain. Tegasnya, saya harus berjalancepat seperti orang Eropa.

Sepintas kesimpulan analogi menyerupai generalisasi. Akan tetapi generalisasi lebih bersifat umum, dan analogi bersifat khusus.

Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Di samping hubungan ini, dapat pula berpola A menyebabkan B, C,dan D, dan seterusnya. Jadi, efek dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata. Kalau kita melihat sebiji buah manga jatuh dari batangnya, kita akan memprakirakan beberapa kemungkinan penyebabnya, Mungkin manga itu ditimpa hujan, dihempas angin, atau dilempari oleh anak-anak.Pastilah salah satu kemungkinan itu yang menjadi penyebabnya.
Andai kata anginya tiba-tiba bertiup (A), dan hujan yang tiba-tiba turun (B), ternyata kita dapat menyimpulkan bahwa jatuhnya buah manga disebabkan oleh lemparan anak-anak(C). Pola seperti itu dapat kita lihat pada rancangan berikut ini.
Angin hujan lemparan manga jatuh
A B C D
Angin hujan manga tidak jatuh
A B D
Oleh sebab itu, lemparan anak menyebabkan manga jatuh.
C D


Akibat-Sebab
Akibat-Sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Ke Dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimem. Akan tetapi, dalam penalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Akibat-Akibat
Akibat-Akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain. Contohnya adalah sebagai berikut..

Ketika pulang dari pasar. Ibu Sonya melihat tanah halamannya becek. Ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan, yaitu hujan. Pola itu dapat dilihat seperti berikut ini.

Hujan menyebabkan tanah becek.
(A) (B)
Hujan menyebabkan kain jemuran basah.
(A) (C)
Dalam perosen penalaran “akibat-akibat”, peristiwa tanah becek (B) merupakan data, dan peristiwa kain jemuran basah (C) merupakan simpulan.
Jadi, karena tanah becek, pasti kain jemuran basah.

Pada tulisan ekspositoris fakta-fakta diajukan secukupnya untuk mengadakan konkritisasi atas inti persoalan yang dikemukakan, sehingga para pembaca mengetahui bukan hanya persoalannya tetapi juga beberapa landasan yang menunjang inti persoalan. Sebaliknya pada argumentasi fakta-fakta dipergunakan sebagai evidensi, yaitu sebagai alat pembuktian kebenaran dari persoalan yang dikemukakan. Oleh sebab itu, cara penggunaanya, penyajiannya, jumlah perincian yang disajikan haruslah sedemikian rupa, sehingga para pembaca diyakinkan mengenai kebenaran permasalahannya.

Langkah menyusun eksposisi:
  • Menentukan topik/tema
  • Menetapkan tujuan
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  • Menyusun kerangka karangan sesuai topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi
Contoh:
  • Biar bagaimanapun juga otak selalu saja mengalahkan otot.
  • Menurut teori Darwin manusia berasal dari kera yang berevolusi.
  • Matahari adalah poros dari perputaran planet-planet yang mengelilinginya termasuk bumi.
  • Manusia adalah mahkluk yang paling istimewa dibandingkan dengan mahkluk-mahkluk lainnya dibumi.
  • Agar bisa mencapai persentase lulus, maka hal itu bisa diraih dengan giat belajar.







BAB IV
PENUTUP


  1. Kesimpulan
Dari materi yang sudah dipaparkan diatas, kami menyimpulkan bahwa materi ini sangat penting dalam proses pembuatan suatu karangan ilmiah, seperti pada penalaran induktif dan generalisasi yang membutuhkan data-data yang sudah diteliti untuk dievaluasi dan menemukan sebuah kesimpulan. Tanpa hipotesis dan teori juga sangat kita butuhkan, karena tanpa itu suatu penelitian ilmiah seperti tidak mempunyai arah dan tujuan. Analogi sebagai pembanding data dan Hubungan kausal sebagai cara berfikir dalam menentukan kesimpulan dari sebab maupun akibat, dan Eksposisi membuat karangan ilmiah ataupun penulisan ilmiah mendapatkan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Jadi, materi ini sangat dibutuhkan dalam proses penulisan karangan ilmiah dan penulisan ilmiah, dan juga dapat di implementasikan dikehidupan sehari-hari.

  1. Saran
Saran dari kami adalah dalam proses penulisan harus diperhatikan kembali gaya penulisannya. Khususnya dari segi penalaran yang mungkin dapat memperjelas bahkan mempermudah kita dalam menemukan hasil dari suatu masalah dan mendapatkan kesimpulan yang akurat.


DAFTAR PUSTAKA
S.R, Ahmad & Hendri P. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Cet. 1. Bandung: CV.Yrama Widya.
Keraf, Gorys. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Umar, Husein. 2005. Riset SDM Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
____________. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Edisi Revisi. Jakarta: PT Grasindo.




Publisher: Unknown - 10:05